Warna tubuh
Kromatofora dikendalikan oleh
sistem neuroendokrin.
Keberadaan pola warna ikan dapat
berlangsung secara permanen atau temporer dan dibedakan menjadi musiman dan
sesaat.
Warna tubuh ikan bervariasi dari
yang sederhana atau hanya satu warna sampai banyak warna dengan corak yang
beragam.
Sumber
warna
Warna ikan disebabkan oleh
skemakrom (karena konfigurasi fisik) dan biokrom (pigmen pembawa warna)
Skemakrom
putih
terdapat pada rangka, gelembung renang, sisik, dan testes
biru
dan ungu pada iris mata
warna-warna pelangi pada sisik, mata dan membran usus
Pigmen
yang termasuk biokrom ialah:
Karotenoid: kuning, merah, dan corak lainnya
Kromolipoid: kuning sampai coklat
Indigoid: biru, merah dan hijau
Melanin: hitam atau cokelat
Porfirin dan pigmen empedu: merah, kuning, hijau, biru, dan
cokelat
Flavin: kuning tetapi sering dengan
fluorosensi kehijau-hijauan
Purin:
putih atau keperak-perakan
Pterin: putih, kuning, merah, dan jingga
Karotenoid,
melanin, flavin, dan purin tampak pada kulit.
Karotenoid
pada hati, telur, dan mata.
Porfirin
pada otot dan darah, sedangkan rangka dan empedu memiliki pigmen empedu.
Flavin
menyebar dalam darah, otot, limpa, insang, jantung, ginjal, telur, hati, dan
mata.
Purin
terdapat pada sisik dan mata.
Pterin
terdapat pada mata, darah, hati, ginjal, dan lambung.
Fungsi
warna
Fungsi warna dan juga isyarat
visual lainnya (bioluminesens) bagi ikan adalah untuk berkomunikasi dengan
kelompok sejenis (intraspesifik) dan berkomunikasi dengan kelompok jenis lain
(interspesifik).
Fungsi-fungsi dibagi dalam tiga
kelompok fungsi, yaitu persembunyian, penyamaran, dan pemberitahuan.
Organ
cahaya
Cahaya yang dikeluarkan oleh jasad
hidup dinamakan bioluminesens, yang umumnya berwarna biru atau
biru kehijauan.