keberhasilan indonesia dan BBPPBL Gondol dalam budidaya tuna sirip kuning

Untuk kali pertama, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses melakukan pemijahan ikan tuna sirip kuning (yellow fin) di luar habitat

deskripsi tentang hormon chorulon untuk ikan

Hormon Chorulon adalah gonadotropin korionik yang dipersiapan beku-kering (Human Chorionic Gonadotrophin atau HCG)

cara menaikan dan menurunkan pH

Cara-cara yang kami bahas kali ini cocok untuk air kolam karena bersifat alami dan tidak frontal

cara menjaga ikan tetap sehat ketika musim hujan

musim hujan adalah salah satu fenomena alam yang datang pada bulan tertentu, yang biasanya terjadi di bulan yang ada akhiran -ber seperti september, oktober, november, sampai february

Cara Budidaya Ikan Botia

Ikan Botia Merupakan Ikan Hias Yang Sudah Memasuki Pangsa Pasar Global

Tampilkan postingan dengan label Ekoper. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekoper. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Agustus 2019

Osmoregulasi


Tekanan osmotik internal berbeda dengan tekanan osmotik eksternal.

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh (keseimbangan air dan garam dalam tubuh) yang layak bagi kehidupan ikan agar proses-proses fisiologis tubuhnya berjalan normal.
Osmoregulasi dilakukan oleh ginjal, insang, kulit, membran mulut
Osmoregulasi yang dilakukan berbeda oleh kelompok ikan air tawar, ikan laut, dan Elasmobranchi.


ikan air tawar
Tekanan osmotik internal > tekanan osmotik eksternal, terjadi:
  • air masuk ke tubuh dan garam-garam tubuh keluar
  • pengenceran cairan tubuh
  • tekanan osmotik internal menurun
  • fungsi fisiologis abnormal
Ø  Ikan air tawar mengatur keseimbangan garam lewat penyingkiran
     sejumlah besar urine yang encer
Ø  Kehilangan garam akibat difusi diganti oleh makanan dan mengambil
     (uptake) melalui insang

ikan air laut


Tekanan osmotik internal < tekanan osmotik eksternal, terjadi:
  • à  kehilangan air melalui kulit dan
  •       insang (30 - 60%)
  • à  garam-garam masuk ke tubuh
  • à  tekanan osmotik internal naik
  • à  fungsi fisiologis abnormal

Ø  minum air laut (7 - 35 % bobot tubuh per hari), diserap melalui saluran
     pencernaan à Garam meningkat harus dihilangkan
Ø  Osmoregulasi, air haruslah ditahan:
Ø  Ginjal menahan air, volume air seni sangat sedikit (1- 2% bobot per hari)
Ø  Glomerulus mempunyai jumlah yang sedikit diameter kecil, beberapa
     ikan tidak mempunyai glomerulus (Tetraodontidae)
Ø Tidak ada tubuli distalis


Sistem Ekresi Pada ikan


Sistem ekskresi:
adalah sistem yang mengatur komposisi kimiawi cairan tubuh dengan membuang sisa-sisa metabolisme dan mempertahankan sejumlah garam, air, dan nutrien.



Fungsi utama sistem ekskresi:
1.Mempertahankan konsentrasi zat-zat terlarut
2.Mempertahankan kandungan air dalam tubuh
3.Membuang sisa-sisa metabolisme
4.Membuang substansi/zat asing atau sisa-sisa metabolit


Organ yang berperan dalam ekskresi

Ginjal :
merupakan organ utama. Substansi yang mengandung nitrogen harus dibuang dari dalam melalui organ ini yang juga membantu dalam keseimbangan air – garam dengan cara mengekskresikan atau menahan mineral-mineral tertentu.
Insang :

Berperan dalam ekskresi terutama zat-zat yang mengandung ammonia

Fungsi ginjal dapat dipilah dalam tiga langkah dasar, yakni:
1.filtrasi glomerular: plasma disaring dengan cara melewatkan dari glomerulus ke kapsul Bowman
2.reabsorpsi tubular: air dan cairan yang masih dibutuhkan tubuh dipulihkan (recover) melalui transport aktif dan pasif
3.sekresi tubular: ampas (bahan buangan) (terutama urea), racun dan hormon disekresikan secara aktif.

Ikan air tawar dan ikan laut mempunyai struktur ginjal yang berbeda
v Ikan air tawar mempunyai ginjal yang lebih besar dengan glomeruli
    yang lebih banyak dan lebih besar diameternya, yang mencapai  
    10.000 per ginjal dengan kisaran diameter 48 – 104 mm (rata-rata
    71 mm)
v Ikan laut yang mempunyai glomerulus berdiameter antara 27 – 94 mm
    dengan rata-rata 48 mm (Helfman et al., 1997).



Sumber dan Fungsi warna pada tubuh ikan

Warna tubuh

Kromatofora dikendalikan oleh sistem neuroendokrin.
Keberadaan pola warna ikan dapat berlangsung secara permanen atau temporer dan dibedakan menjadi musiman dan sesaat.
Warna tubuh ikan bervariasi dari yang sederhana atau hanya satu warna sampai banyak warna dengan corak yang beragam.




Sumber warna

Warna ikan disebabkan oleh skemakrom (karena konfigurasi fisik) dan biokrom (pigmen pembawa warna)
Skemakrom
  putih terdapat pada rangka, gelembung renang, sisik, dan testes
  biru dan ungu pada iris mata
  warna-warna pelangi pada sisik, mata dan membran usus
Pigmen yang termasuk biokrom ialah:

  Karotenoid: kuning, merah, dan corak lainnya
  Kromolipoid: kuning sampai coklat
  Indigoid: biru, merah dan hijau
  Melanin: hitam atau cokelat
  Porfirin dan pigmen empedu: merah, kuning, hijau, biru, dan cokelat
  Flavin: kuning tetapi sering dengan fluorosensi kehijau-hijauan
  Purin: putih atau keperak-perakan
  Pterin: putih, kuning, merah, dan jingga
Karotenoid, melanin, flavin, dan purin tampak pada kulit.
Karotenoid pada hati, telur, dan mata.
Porfirin pada otot dan darah, sedangkan rangka dan empedu memiliki pigmen empedu.
Flavin menyebar dalam darah, otot, limpa, insang, jantung, ginjal, telur, hati, dan mata.
Purin terdapat pada sisik dan mata.
Pterin terdapat pada mata, darah, hati, ginjal, dan lambung.

Fungsi warna
Fungsi warna dan juga isyarat visual lainnya (bioluminesens) bagi ikan adalah untuk berkomunikasi dengan kelompok sejenis (intraspesifik) dan berkomunikasi dengan kelompok jenis lain (interspesifik).
Fungsi-fungsi dibagi dalam tiga kelompok fungsi, yaitu persembunyian, penyamaran, dan pemberitahuan.

Organ cahaya
Cahaya yang dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan bioluminesens, yang umumnya berwarna biru atau biru kehijauan.




Anatomi dan Biologi Ikan

DEFINISI IKAN (PISCES)
Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.

MORFOLOGI (Bentuk Tubuh) IKAN
Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari  gambar 1, gambar 2.a bentuk umum : bilateral
àkepala, badan, dan ekor  simetri, dan gambar 2.b nonsimetri

ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
 menentukan cara bergeraknya
à mempengaruhi bentuk tubuh à- sistem urat daging dan sistem rangka
-  O2 dari perairan ditangkap oleh
àsistem pernafasan dan peredaran darah   dibawa ke seluruh tubuh melalui darahàdarah, dipertukarkan dg CO2

1. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
- 1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :

- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
 ikan-ikan laut dalam
à- organ cahaya
Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar  modifikasi kelenjar lendir,
àracun : pada spesies-spesies tertentu  letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi  penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari
àpewarnaan  predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.

2. SISTEM URAT DAGING (OTOT)
Jenisnya :
- bergaris
- polos
- jantung
Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).

3. SISTEM RANGKA (TULANG)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
 disebut rangka VISCERAL
à- tulang penyokong insang
 disebut rangka APPENDICULAR
à- tulang penyokong sirip
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara

4. SISTEM PENCERNAAN
Definisi : Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut :  hati, empedu, pankreas
à lambung à esofagus àmulut/rongga mulut   ususà(pilorus dan pilorik saeka)
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.
§ Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
 Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
§
- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
§ Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
 Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
§

5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)
Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan  ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyut
àlain  walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi
àdiedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor   kembali ke jantung dan seterusnya.àsetelah mengedarkan nutrisi dsb

6. SISTEM PERNAFASAN
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
 mengambil O2 dari perairan
à letak? à- terutama insang
à- organ tambahan   mengambil O2 dari udara;àparu-paru, labirin, dsb
kulit dan  pada embrio dan larva
àkantung kuning telur
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
 pedagang ikan
àa. menuju permukaan
b. menuju tempat pemasukkan air
c. menuju tempat air yg berarus
3. Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 >>
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 >>
4. Stadia reproduksi

7 & 8 SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin  hormon dikirim ke
àuntuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan   akan merangsangàorgan target dan aktivitas metabolisme  jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan  mendeteksi kondisi
àsistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL  lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.

Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.

9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
Definisi :
Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.

10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Definisi : Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ reproduksi :
Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
 menghasilkan spermatozoa
à4. Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan
 menghasilkan telur
à5. Gonad betina : ovari/ovarium
Tipe reproduksi :
 Berdasarkan organ kelamin :
§
 2 macam
à1. Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)
à2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
3 macam
3. Partenogenesis dan ginogenesis
 Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :
§
1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur
 perlu organ penyalur spermatozoa :
à
- gonopodium (ikan seribu)
- clasper (cucut)



 Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
§
1. tanpa perlindungan :
 tongkol, patin, bandeng
à- telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecil
- pemijahan di tempat terbuka

2. membuat sarang :
- tanpa ditunggu induk
- sarang dari daun-daunan, kayu, pasir
3. di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
- di bebatuan, tenggelam di dasar
- di tanaman air
- diletakkan pada cangkang bivalva hidup
- diletakkan di pasir
4. perlindungan induk di luar tubuh
- buih/gelembung
- kayu/daun
- lubang/sarang
5. perlindungan induk di dalam tubuh
- di dalam mulut
- di cekungan di kepala
- di dalam ”uterus”
Ciri kelamin
1. Primer (gonad dan saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- betina : organnya ovarium dengan salurannya oviduct
baru diketahui setelah dilakukan pembedahan
2. Sekunder (terlihat dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi)
- bentuk/ukuran (dimorfisme)
badan, kepala, ukuran sirip, adanya genital papila, ovopositor
- warna (dikromatisme)
jantan : cerah, warna-warni
betina : sederhana, hanya satu warna
- tingkah laku
jantan : agresif, lincah, membuat sarang
betina : tenang, menunggu sarang selesai

Sabtu, 09 Mei 2015

Cara Menaikan dan Menurunkan pH di dalam Air


Dalam kehidupan kita sering mengenal masalah asam dan basa. Suasana asam dan suasana basa semua itu tidak lain kita berbicara mengenai masalah derajat keasaman. Dikatakan asam apabila derajat keasaman kurang dari pada 7 dan dikatakan basa apabila derajat keasaman lebih dari 7.

Dalam kali ini kita akan membahas bagaimana cara menaikkan pH dan menurunkan pH secara alami. Cara-cara  yang kami bahas kali ini cocok untuk air kolam karena bersifat alami dan tidak frontal. Sehingga ikan peliharaan kita tetap sehat.
Cara menaikkan pH secara alami:
  • Memberikan airasi pada kolam dengan melewatkannya pada pecahan koral dan pecahan kulit kerang dicampur dengan potongan batu kapur.  Anda bisa memberikan itu sebagai hiasan dasar kolam anda.
  • Pemakainan penggunakan pelepah daun pisang yang dipotong kecil-kecil. Yang dapat menaikkan kadar keasaman
  • Pemakaian sodium bikarbonat secara terbatas tentunya
  • Pemakaian pH Up ditoko seharga Rp 5000
Cara menurunkan pH secara alami:
  • Memakai daun ketapang. Daun ketapang direndam dalam air dalam beberapa hari dijamin air menjadi bertambah asam. Tapi daun ketapang dapat menyebabkan air menjadi kuning karena zat tanin dalam daun ketapang. Caranya sebelum pakai rebus dulu daun ketapang untuk menghilangkan zat tanin tersebut.
  • Selain itu bisa menggunakan kayu dan  asam phospat dalam jumlah terbatas tentunya.
  • Pemakaian pH down ditoko seharga Rp 5000
Nah sekarang anda tahu bukan cara menaikkan dan menurunkan pH secara alami. Cara-cara diatas merupakan cara yang mudah dan murah anda bisa lakukan dirumah tentu saja cuma berbekal dengan digital pH meter kesayangan anda.

Ekosistem Air Laut

Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut biasanya juga dinamakan sebagai ekosistem bahari. Ekosistem air laut merupakan ekosistem paling luas di permukaan bumi. Lebih dari dua pertiga bagian bumi ini merupakan ekosistem laut. Ekosistem air laut ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl dapat mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi (sekitar 25 °C) dan penguapan besar. Pada daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, hal ini mengakibatkan daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik.
Ekosistem air laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal, sehingga dapat dibagi menjadi tiga zona yaitu zona litoral, neritik, dan pelagik (Gambar 1).
  1. Zona litoral, merupakan daerah pantai yang terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah
  2. Zona neritik adalah daerah laut dangkal yang selalu tertutup air meski pada waktu surut. Zona nertik masih dapat ditembus sinar matahari dan bagian dasar dalamnya ± 300 m
  3. Zona pelagik adalah daerah perairan terbuka yang memiliki kedalaman 6.000-10.000 m. Zona pelagik terdiri atas daerah epipelagik, mesopelagik, dan batipelagik. Selain itu, terdapat juga daerah yang lebih dalam lagi yaitu abisal pelagik dan hadal pelagik.
  • Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air
    sekitar 200 m.
  • Mesopelagik merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman
    200-1000 m. Hewan yang hidup di daerah mesopelagik yaitu ikan hiu.
  • Batiopelagik merupakan daerah dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan
    yang hidup di daerah batiopelagik yaitu gurita.
  • Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
  • Adapun hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar) dengan kedalaman lebih dari 6.000 m. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Zona yang terdapat pada ekosistem air laut
Gambar 1 Zona yang terdapat pada ekosistem air laut

Ekosistem air laut juga dapat dibagi lagi menjadi ekosistem perairan laut dalam, ekosistem perairan laut dangkal (litoral), dan ekosistem daerah pasang surut. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing dari pembagian tersebut.
1. Ekosistem perairan laut dalam
Ekosistem ini memiliki ciri spesifik, yaitu tidak terjangkau oleh sinar matahari. Sebagai akibatnya, di ekosistem ini tidak ditemukan organisme fotoautotrof. Jumlah detritivora (pengurai), karnivora (pemakan daging), dan saprofor (pemakan sampah) sangat melimpah di dalam ekosistem ini. Banyak di antara organisme ini dilengkapi dengan organ yang dapat mengeluarkan cahaya dan mempunyai mata yang sangat peka. Hal ini sebagai adaptasi terhadap keadaan lingkungan yang gelap. Daur mineral pada ekosistem perairan laut dalam terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah ke atas.
2. Ekosistem perairan laut dangkal
Ekosistem ini disebut juga ekosistem litoral. Ekosistem ini berada di daerah pantai yang tergenang air laut, kecuali pada saat air surut. Daerahnya terbuka dan relatif tidak terpengaruh oleh air sungai besar karena memiliki jarak yang cukup jauh. Ekosistem ini banyak ditemukan di pantai utara Jawa,
Bali, Sumbawa, dan Sulawesi. Komunitas di daerah ini didominasi beberapa macam ganggang, misalnya Sargassum dan atau rerumputan. Ekosistem perairan dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa subekosistem, antara lain ekosistem terumbu karang, pantai batu, dan pantai lumpur.

  • Ekosistem terumbu karang
    Ekosistem terumbu karang terbentuk di daerah perairan jernih, yaitu hasil aktivitas hewan laut seperti hewan berongga (Cnidaria), kerang, siput, cacing, coelenterata dan alga kapur (Halimeda). Syarat hidup binatang kerang yaitu airnya jernih, arus gelombang kecil, dan lautnya dangkal. Ekosistem ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena di dalamnya terdapat bermacam-macam ikan, udang, dan hewan laut lainnya. Ekosistem ini banyak terdapat di perairan Nusa Tenggara dan Maluku, pantai sebelah barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Bali, serta pantai utara Sulawesi.
  • Ekosistem pantai batu
    Ekosistem pantai batu terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu granit yang besar atau berupa batuan padas yang terbentuk dari proses konglomerasi (berkumpul dan menyatunya) antara batu-batu kecil atau kerikil dengan tanah liat dan kapur. Ekosistem ini biasanya didominasi batuan yang umumnya berukuran besar dan keras serta terdapat vegetasi jenis Sargassum atau Eucheuma. Ekosistem pantai batu banyak terdapat di pesisir pantai yang berbukit seperti pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku serta di sepanjang pantai barat Sumatra.
  • Ekosistem pantai lumpur
    Ekosistem pantai lumpur terbentuk dari pertemuan antara endapan lumpur sungai dengan laut yang berada di muara sungai dan sekitarnya. Lumpur tersebut membentang luas sampai menjorok ke laut, apabila sungainya besar. Ekosistem pantai lumpur terdapat di muara sungai yang menjorok ke laut dengan bentangan yang cukup luas, dimana disebut sebagai monsun estuaria. Komunitas pionir yang berkembang di ekosistem ini diantaranya yaitu: api-api (Avicennia), bakau (Sonneratia),Tricemia, Skeratia dan beberapa rumput laut seperti Enhalus acoroides. Ekosistem ini memiliki tipe estuaria atau muara sungai dan menjadi habitat ikan gelodok. Ekosistem seperti ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Sumber:
Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kistinnah I, Lestari ES. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sabtu, 26 April 2014

pengertian plankton, periphyton, benthos, neuston, nekton



1. Plankton
menurut Nybakken plankton adalah suatu organisme yang hanyut bebas dan sangat lemah daya renangnya
plankton terbagi 2 yaitu  fitoplaankton dan zooplankton mereka terdiri dari mikroorganisme tumbuhan dan hewan dengan kemampuan bergerak terbatas. namun ada juga yang memiliki kemampuan bergerak hingga mencapai jarak yang relatif jauh dibanding ukuran tubuhnya, disebut hetoplankton

2. Periphyton
organisme yang tersangkut atau melekat pada batang dan tumbuhan yang berakar atau ada juga yang bergerak lurus ke dasar (Odum,1971).
menurut webbel (1979) berdasarkan tipe subtrat yang di hinggapinya periphyton di klasifikasi sebagai berikut:
  1. epilithic adalah periphyton yang menempel  pada batu
  2. epipelic adalah periphyton yang menempel pada permukaan sedimen
  3. epiphitic adalah periphyton yang menempel pada permukaan daun atau batang tumbuhan
  4. epizolic adalah periphyton yang menempel pada permukaan hewan
  5. episamic adalah adalah periphyton yang menempel pada permukaan pasir
3.Benthos
semua organisme yang hidup di dasar perairan

4.Neuston
organisme yang tidak melekat pada subtrat namun di dapatkan diatas atau di bawah film air (batas antara air dan uadara) termasuk tumbuhan terapung. hewan yang hidup diatas film air epineuston sedangkan di bawah film air disebut hyponeuston.

5.Nekton
hewan-hewan Nektonis adalah perernang yang baik, didapatkan disemua ekosistem akuatik kecuali pada bagian sungai yang sangat deras sekali. Ukuran tubuh bervariasi dengan panjang sekitar 2mm sampai kepada hewan terbesar di dunia yaitu hiu paus.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com