keberhasilan indonesia dan BBPPBL Gondol dalam budidaya tuna sirip kuning

Untuk kali pertama, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses melakukan pemijahan ikan tuna sirip kuning (yellow fin) di luar habitat

deskripsi tentang hormon chorulon untuk ikan

Hormon Chorulon adalah gonadotropin korionik yang dipersiapan beku-kering (Human Chorionic Gonadotrophin atau HCG)

cara menaikan dan menurunkan pH

Cara-cara yang kami bahas kali ini cocok untuk air kolam karena bersifat alami dan tidak frontal

cara menjaga ikan tetap sehat ketika musim hujan

musim hujan adalah salah satu fenomena alam yang datang pada bulan tertentu, yang biasanya terjadi di bulan yang ada akhiran -ber seperti september, oktober, november, sampai february

Cara Budidaya Ikan Botia

Ikan Botia Merupakan Ikan Hias Yang Sudah Memasuki Pangsa Pasar Global

Rabu, 24 Desember 2014

Teknik Pada Penyuntikan Ikan

Bagi para pembudidaya ikan terutama para pembenih ikan, kegiatanmelakukan penyuntikan sudah mereka kenal sejak lama. Terlebih jika anda seorang praktisi budidaya, anda pastinya lebih mengetahui lagi kegunaan dan berbagai macam tujuan dalam penyuntikan pada ikan antara lain untuk merangsang pemijahan ikan, pengobatan pada ikan yang sakit, pengambilan darahikan dan memasukkan benda tertentu untuk melacak pergerakan ikan. yang menyatakan bahwa sebenarnya penyuntikan pada ikan ada berbagai cara sesuai dengan beberapa tujuan yang tersebut diatas, berikutmerupakan cara atau metode dalam penyuntikan pada ikan antara lain:

1. Penyuntikan Secara Intramuscular
Penyuntikan dengan cara ini lebih dikenal dengan penyuntikan pada punggung karena memang cara melakukannya yaitu menyuntik pada tubuh ikantepat pada bawah sirip punggungnya. Cara penyuntikan ini lebih sering digunakanoleh para petani terlebih kepada orang yang baru belajar menyuntik ikan. Hal inimerupakan metoda yang paling aman bagi ikan yang disuntik sehingga bagi para pemula tidak perlu terlalu khawatir akan terjadinya infeksi pasca penyuntikan.Tetapi tetap saja harus dilakukan secara hati-hati terutama jika dilakukan padaikan yang berukuran kecil. Penyuntikan secara Intramuskular biasanya lebih disukai karena selalu konstan menyalurkan hormone menuju organ target.Penyuntikan secara intramuscular hendaknya bertempat pada otot daging yang paling tebal di bagian punggung ikan.
Gambar 1. Penyuntikan Intramuscular
IM.gif (320×139)

2. Penyuntikan Secara Intraperitoneal
Penyuntikan dengan cara ini dilakukan dengan menyuntik ikan pada bagianrongga perut. Sasaran utama dari penyuntikan dengan metode ini yaitu gonadikan. Namun penyuntikan ini memiliki kelemahan yakni jika dilakukan oleh orangyang masih awam dikhawatirkan akan mengenai organ dalam pada tubuh ikanseperti usus, sehingga akan menyebabkan ikan stress bahkan kematian pada ikanyang disuntik.

Gambar 2. Penyuntikan Intraperitonial.
IM.gif (320×139)
3. Penyuntikan Secara Intracranial
Penyuntikan ini dilakukan pada rongga otak. Karenanya perlu dilakukandengan cara yang sangat hati-hati, bila tidak maka ikan akan mati. Hal ini biasadilakukan pada ikan yang memiliki rangka kepala yang lunak sehinggamemudahkan untuk melakukan penyuntikan. Walaupun demikian metoda inisangat tidak dianjurkan karena tetap memiliki resiko yang besar bagi ikan yangdisuntik.

4. Penyuntikan Intravena
Cara yang satu ini lebih jarang dilakukan karena ikan disuntik pada bagian pangkal ekor. Umumnya metode ini dilakukan untuk mengambil sampel darahikan. Pada pembenihan ikan penyuntikan dengan metoda ini juga sangatmemungkinkan untuk dilakukan serta resiko yang mungkin akan terjadi pada ikansangat kecil bagi ikan yang memiliki bobot diatas 500 gr. Tetapi sangat rentanterjadinya infeksi pada ikan yang berukuran lebih kecil dari 300 gr pasca penyuntikan.16

Penyuntikan pada ikan umumnya dilakukan karena beberapa hal, sepertiuntuk mempengaruhi kerja hormonal tubuh ikan agar lebih cepat matang gonadatau ovulasi, penyuntikan untuk pencegahan maupun pengobatan suatu penyakit,atau pun tujuan-tujuan lainnya. Yang perlu diperhatikan dalam penyuntikanadalah ukuran ikan yang akan disuntik, jenis ikan (hias/ konsumsi), ukuran alatsuntik (syringe), dan jumlah cairan yang akan disuntikkan.Tahapan terakhir setelah penyuntikan yaitu cara penanganan ikan pasca penyuntikan. Ikan yang disuntik tentunya akan mengalami stress akibat perlakuan penyuntikan yang diberikan pada ikan. Karenannya perlakuan penanganansesudahnya perlu dipersiapkan dan dilakukan dengan hati-hati agar ikan cepatkembali normal.

Haemometer (Hemoglobinometer)

Haemometer atau Hemoglobinometer adalah intrument laboratorium untuk menetukan kadar hemogglobin dalam darah berdararkan satuan warna (colorimeric). haemometer ini banyak digunakan juga dalam pratikum penyakit dan parasit ikan sebagai wawasan bagi anda pengguaan haemometer ini adalah alat untu mengukur kadar hemogglobin dalam darah sebaiknya anda mencari literatur kondisi Hb yang baik itu bagaimana dan tidak baik itu bagaimanan, ketepatan dan ketelitian anda saat bekerja sangat menentukan keakuratan dalam penggunaan alat ini karena alat ini, selain haemometer (sahli) ini ada juga alat yang lebih canggih lagi untuk mengukur Hb, pengukur Hb digital yaa mungkin anda sudah pada tahu atau pernah lihat di rumah sakit atau munggkin alat pengukur tensi darah dan pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan cara dan prisip kerja haemometer. semoga bermanfaat...




Gambar Haemometer

PRINSIP KERJA HAEMOMETER 
Hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan dengan standar warna dalam alat sahli.

BAGIAN BAGIAN  HAEMOMETER (SAHLI) 
• pengaduk yang terbuat dari kaca 
• pipet sahli / pipet kapiler untuk mengambil sampel darah 
• pembersih 
• tabung sahli / tabung haemometer 
• kotak sahli 
• softclick

CARA PENGGUNAAN 
• Haemometer sahli 
– Membersihkan dan mengeringkan tabung hemometer 
– Mengisi tabung hemometer dengan HCl 0,1 N sampai garis batas 
– Mengambil darah pada jari manis, sebelumnya usap jari terlebih dahulu dengan kapas beralkohol 70%, biarkan kering 
– Menekan softclick yang telah disetting pada angka 5 ke jari hingga jarum menusuk jari dan darah mengalir keluar 
– Menghapus darah yang pertama keluar dengan kapas kering

7. Lanjutan ..... 
– Memipet darah dengan pipet sahli sebanyak 0,02 ml 
– Menghapus kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet menggunakan tisu 
– Memasukkan darah ke tabung sahli dan aduk menggunakan pengaduk 
– Mengencerkan dengan aquades setetes demi tetes sambil diaduk hingga didapatkan warna yang sama dengan warna standar haemometer sahli 
– Membaca tinggi meniscus permukaan cairan dalam tabung, mencatat hasilnya

PEMELIHARAAN 
• Dengan membersihkan tabung dengan sikat pembersih 
• Sebelum disimpan, pastikan tabung dalam kondisi bersih dan kering sehingga tidak menimbulkan lumut

KESALAHAN SAAT PENGGUNAAN HAEMOMETER 
1) Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama. 
2) Sumber cahaya yang kurang baik. 
3) Kelelahan mata. 
4) Alat-alat kurang bersih. 
5) Pemipetan yang kurang akurat. 
6) Warna gelas standart mulai memudar

KALIBRASI HAEMOMETER 
Tidak bisa dikalibrasi, apabila ada kerusakan alat diganti dengan yang baru.

Penggunaan logbook Log book adalah buku yang berfungsi untuk merekam jejak penggunaan alat. Log book berisi: 
• Nama pengguna 
• Tanggal penggunaan 
• Tujuan penggunaan 
• Kondisi alat (sebelum dan sesudah digunakan) 

• Jenis sampel









Sabtu, 14 Juni 2014

cara menetaskan artemia

untuk menetas kan artemia 
untuk darah pegunungan
cukup dengan menggunakan 1 sendok teh garam untuk 1 liter air

Sabtu, 26 April 2014

Pengenalan Alat Pratikum Mikrobiologi



1.Erlenmeyer
Befungsi untuk tempat penumbuhan media bakteri serta dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media.

2.Gelas Kimia
Berfungsi untuk menyimpan cairan, untuk preparasi media media, menampung akuades.  
                                                                                                 
3.Pipet Tetes
Berfungsi untuk memindahkan larutan, dengan volume 1 tetes larutan yang telah disepakati (1 tetes laruran = 0.05ml)
4.Pipet Mohr
Berfungsi untuk memindahkan larutan, bisa diketahui volumenya.

5.Bulp
Berfungsi untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Terbuat dari bahan karet yang resisten bahan kimia. Bulp memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

6.Bung-bung
Berfungsi sebagai wadah penyimpan pipet untuk menstrerilkan pipet.
7.Cawan Petri
Berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.

8.Batang Pengaduk
Berfungsi uuntuk mengaduk cairan.

9.Batang Penyebar
Berfungssi unuk menyebarkan media.


10.OSE

Berfungsi untuk memindahkan bakteri.
]11.Tabung Reaksi



Berfungsi untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik ata u aluminium foil.
12.Heimositometer


Berfungsi untuk penghitungan populasi bakteri.
13.Bunsen

Berfungsi untuk membakar dan bisa digunakan mensterilkan jarum ose dll. bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).
14.Object Glass

Berfungsi untuk membuat preparat atau menyimpan objek
15.Cover Glass

Berfungsi untuk mengunci posisi objek
16.Tip

Berfungsi wadah untuk memindahkan cairan yang bervolume kecil. Dan alat ini digunakan di Mikropipet.
17.Mikropipet

Berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl.
Cara menggunakan Mikropipet :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk            memastikan lancarnya mikropipet.
2. Tip bersih dimasukkan ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Thumb Knob ditekan sampai hambatan pertama / first stop, jangan menekan             lebih ke dalam lagi.
4. Tip ditekan ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb     Knob maka cairan akan masuk ke tip.
6. Ujung tip ditekan ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Thumb Knob ditekan sampai hambatan kedua / second stop atau tekan           semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8.  Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka           tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat    tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

18.Kulkas

Pada bidang mikrobiologi kulkas berfungsi untuk menyimpan biakan bakteri.
19.Centrifuge
                                                                                                           
Berfungsi untuk memisahkan natan dan supernatan.
20.Thermal Cycle

Berfungsi untuk memproses PCR. Cara menggunakan Thermal Cycler, yaitu :
-Pastikan alat sudah terhubung dengan aliran listrik
-.Alat dinyalakan selama 10 menit
-Block dibuka untuk menyimpan tabung mikro yang akan dianalisis
-Block ditutup
-Tombol menu dibuka
-Tentukan waktu runing yang sesuai dengan kebutuhan analisis
-Tombol enter ditekan
-Tombol run ditekan
-Tunggu sampai selesai
-Pilih tombol stop
-Kembali ke main menu
-Tombol off ditekan
-Setelah selesai block dibuka
-Tabung diambil
-Tabung disimpan di Freezer
-Alat dibereskan
21.Waterbath Shaker

Berfungsi untuk menginkubasi kultur cair. Cara kerja menggunakan waterbath shaker, yaitu :
-Pastikan alat sudah terhubung dengan aliran listrik
-Pastikan alat sudah diisi dengan aquadest dengan jumlah yang sesuai
-Tombol ON ditekan untuk menyalakan suhu inkubasi
-Tombol Set Suhu ditekan untuk menentukan suhu inkubasi
-Tombol ON ditekan apabila menggunakan shacker
-Tombol set ditekan untuk mengatur kecepatan
-Alat ditutup dengan baik
-Alat dibereskan dan dirapihkan

22.Timbangan Digital

Berfungsi untuk menimbang media.
23.Hot Plate


Berfungsi untuk memanaskan media
24.Laminar Air Flow

Berfungsi untuk inkubasi dan penuangan bakteri. Cara menggunakan Laminar Air Flow, yaitu :
-Pastikan alat sudah terhubung dengan aliran listrik
-Pintu bagian bawah dibuka
-Seka dengan alkohol
-Pintu bagian bawah ditutup
-Tombol lampu UV dinyalakan selama 15 menit dan jangan dibuka
-Setelah 15 menit lampu UV dimatikan
-Tombol lampu dan tombol udara dinyalakan
-Alat sudah bisa digunakan
-Bereskan alat yang sudah dipakai
25.Autoclave

Berfungsi sebagai alat untuk proses sterilisasi alat dan media. Cara kerja autoclave       :
-Pastikan kabel sudah tersambung dengan alat listrik
-Pastikan autoclave sudah terisi dengan Aquadest (bisa dilihat dalam tabung water level)
-Media dan alat yang akan di sterilisasi dimasukan
-Tutup dengan penutup alat
-Penutup alat dikencangkan dengan memutar kemudi kearah jarum jam
-Pastikan klep/kantup udara mengarah horizontal
-Tombol ON (2 buah) dinyalakan
-Tombol power (3 buah tergantung daya listrik) dinyalakan
-Tunggu sampai suhu jarum mencapai 1210C
-Setelah mencapai suhu yang dimaksud tombol power dimatikan
-Tombol timer waktu diputar ke angka 15 atau 20 menit
-Tunggu sampai proses sterilisasi selesai matikan alat
-Setelah jarum tekanan menunjukan angka  nol, tutup udahra dibuka hingga mengarah vertical
-Tutup Autoclave dibuka dan biarkan uap panasnya menghilang
-Media dan alat siap pakai

26.Mikroskop

Berfungsi sebagai alat untuk melihat objek yang terlalu kecil atau mikroskopik. Berikut ini merupakan gambar mikroskop beserta bagian-bagiannya,


sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com