keberhasilan indonesia dan BBPPBL Gondol dalam budidaya tuna sirip kuning

Untuk kali pertama, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses melakukan pemijahan ikan tuna sirip kuning (yellow fin) di luar habitat

deskripsi tentang hormon chorulon untuk ikan

Hormon Chorulon adalah gonadotropin korionik yang dipersiapan beku-kering (Human Chorionic Gonadotrophin atau HCG)

cara menaikan dan menurunkan pH

Cara-cara yang kami bahas kali ini cocok untuk air kolam karena bersifat alami dan tidak frontal

cara menjaga ikan tetap sehat ketika musim hujan

musim hujan adalah salah satu fenomena alam yang datang pada bulan tertentu, yang biasanya terjadi di bulan yang ada akhiran -ber seperti september, oktober, november, sampai february

Cara Budidaya Ikan Botia

Ikan Botia Merupakan Ikan Hias Yang Sudah Memasuki Pangsa Pasar Global

Jumat, 21 Oktober 2016

Cara Budidaya Ikan Botia

SELEKSI INNDUKAN UNTUK DIPIJAHKAN HARUS BENAR-BENAR YANG TELAH MATANG GONADNYA
Induk yang akan dipijahkan dengan cara disuntik hormon harus benar-benar pada kondisi yang matang gonad. Berdasarkan penelitian induk yang dapat dipijahkan dengan baik adalah betina berukuran lebih dari 80 gram dan jantannya lebih dari 40 gram. Seleksi pertama dikerjakan dengan memilih induk betina yang perutnya gendut. Pisahkan ke tempat atau wadah lain, dalam bak atau akuarium. Induk jantan yang lebih langsing dapat dilihat dengan pengurutan sedikit pada perutnya. Apabila keluar cairan putih yaitu sperma maka indukan dapat dipisahkan. Seleksi selanjutnya dari induk betina dengan kalan pengambilan sampe telur (oosit), dengan kanulasi atau kateterasi. Sebelum dilakukan kateterasi, bius dulu dengan 0,4 ml/L phetanox aetanol. Ambil contoh telur, masukkan ke petri yang berisi larutan garam fisiologis (NaCL 0,9%), sementara untuk mengtahui stadiumnya dapat memasukkannya kedalam larutan serra (campuran larutan asam asetat, formalin dan alkohol 70% 1:1:1). 
IKAN BOTIA

Diameter telur dapat diukur dengan mikrometer (dalam binokuler). Apabila ukuran sudah mencapai 1.2mm ikan sudah dapat diperlakukan dengan stimulasi/ rangsangan hormon. Tanda lain adalah telur sudah berwarna abu-abu, dan saling ter-pisah. Dengan larutan serta inti telur akan kelas kelihatan, sehingga kedudukannya memberikan indikasi stadiumnya dapat ditentukan. Bila inti sudah mulai bergerak menepi makan sel telur ini sudah siap untuk diperlakukan. 

PENETASAN ATAU INKUBASI TELUR
Penetasan telur yang sudah dibuahi atau inkubasi telah dicobakan dalam berbagai tempat/wadah dan media. Wadah berbentuk corong, dengan air yang sudah "tua" yaitu air yang sudah menginap lebih dari 48 jam dengan aliran sedang yang cukup baik hasilnya. Daya tetas telur dalam wadah iji mencapai kira-kira 70% dalam kepadatan 100 butir/liter. Telur akan menetas sekitar 19 jam kemudian pada suhu 25-27 Celcius Derajat. Yolk sebagai pakan cadangan larva yang baru menetas akan habis sekitar 4 hari, sehingga ukur 3-3,5 hari sebaiknya sudah mulai diberi pakan. 

PEMELIHARAAN LARVA DAN KUALITAS AIR 

Panen Ikan Botia
Pemeliharaan larva yang dilakukan dalam akuarium dengan sistem resirkulasi atau air stagnan dengan hapa halus didalam bak hasilnya sama baik. Pemberian pakan adalah nauplii Artemia tetasan 24-36 jam, menghasilkan pertumbuhan baik. Pakan lain seperti Rotifera yang pernah dicobakan pertumbuhan larvanya kurang cepat walaupun kematiannya tidak banyak. Sampai sekitar 15 hari pemeliharaan dan mencapai 70-85 % dari larva tebaran 4 hari atau sehari sesudah malam Artemia. Suhu dijaga antara 26-29 Derajat Celcius dan pH antara 6,5-7,0. Pemeliharaan larva sampai menjadi benih ukuran 2,5cm atau 1 inci yaitu ukuran siap dijual memerlukan waktu antara 30-45 hari.


Sumber: Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar Depok

Senin, 17 Oktober 2016

Aksi Peduli Ekosistem Hutan Mangrove

Hutan Mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Sesuai arti mangrove itu sendiri dalam ekologi menunjuk pada pohon atau semak yang tumbuh di sekitar daerah rawa tropika dan subtropika.
 
Ekplorasi Kekayaan Biota Air Hutan Mangrove
Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:
• Penahan abrasi pantai.
• Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
• Penahan badai dan angin yang bermuatan garam.
• Menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
• Penambat bahan-bahan pencemar (racun) diperairan pantai.

Manfaat dan fungsi hutan bakau secara biologi antara lain:
• Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
• Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
• Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.

Manfaat dan fungsi hutan bakau secara ekonomi antara lain:
• Tempat rekreasi dan pariwisata.
• Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
• Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
• Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.

• Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.


Kengunaan dan Cara Kenggunakan Kaporit Dalam Kegiatan Budidaya

Kaporit (Kalsium hipoklorit) adalah bahan yang digunakan didunia budidaya untuk desinfeksi wadah dan untuk menjernihkan air. Kaporit mudah menguap dan memiliki aroma kuat sehingga perlu disimpan ditempat yang tertutup.  

 

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air kolam renang serta disinfektan pembunuh bakteri patogen (seperti E.coli, pembasmi lumut serta jentik nyamuk.). Klor (Cl) sehagai bahan baku kaporit (CaOCl2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).

Bagi pembudidaya yang mau tau cara meninggatkan produksi ikan, desinfeksi ini adalah salah satu solusinya, dengan melakukan desinfeksi air dan wadah sebelum digunakan, tapi catatan untuk desinfeksi air anda harus menandonnya minimal semalam, sedangkan untuk desinfeksi wadah pembilasannya dilakukan sampai bau kaporitnya hilang.

Berikut ada beberapa hal perlu anda ketahui sebelum menggunakan kaporit
1. gunakan masker, karena aroma kaporit yang kuat bisa membuat anda muntah.
2. untuk desinfeksi air takarannya 15 mg/1000 l atau skitar 2-3 sendok, untuk desinfeksi wadah 3,5 kg untuk wadah volume 70 m3
3. kaporit dapat membuat pakain anda luntur, lebih baik gunakan baju pendek
4. penggunaan kaporit dapat meningkatkan pH air
5. Harga kaporit cukup mahal, perlu diperhatikan dosis dan frekuensi penggunaannya

Cara desinfeksi air dengan kaporit
1 timbang kaporit
2 campur dengan air secukupnya dan aduk
3 hidupkan aerasi tandon
4 tutup tandon, biarkan semalam
5 airnya jernih dan seteril

Cara desinfeksi wadah
1 timbang kaporit
2 campur dengan air secukupnya dan aduk
3 bilas dinding wadah dengan air sampai merata
4 setelah itu siram dengan larutan kaporit
5 tunggu 5 menit sikat dinding
6 bilas dengan air sampai kaporitnya hilang

7 wadah anda sudah steril dan siap digunakan

Minggu, 10 Januari 2016

Ikan hias yang unik dan memiliki potensi pasar yang tinggi

1 ikan daun Ctenopoma acutirostre

Ini adalah anggota dari keluarga Anabantidae, yang merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai ikan labirin kerabat ikan gurame.

asal : Ikan Macan tutul bush endemik cekungan Sungai Kongo di Afrika Tengah

Harga ukuran 1 inch = Rp 1500

2 ikan red lizard

harga 1 inch Rp 8000

3. Sturisoma festivum

harga 1 inch Rp 15000

4. Polypterus endlicheri platinum

harga 4 cm RP 4 juta

5 puntius densonii

harga 1 inc 2000

6. blue elektrik

harga 1 ich RP  4000

7 kohaku tanco 

harga 26 cm RP 150000

Rabu, 06 Januari 2016

Keberhasilan Indonesia dan BBPBL Gondol Bali dalam Budidaya Tuna Sirip Kuning

Ikan Tuna adalah jenis ikan pelagis (Hidup dipermukaan) yang selalu bermigrasi untuk mencari tempat makan ataupun untuk kawin dan bereproduksi. Ikan ini memiliki bentuk torpedo dan merupakan ikan perenang cepat. Ikan tuna mempunyai wilayah migrasi yang cukup luas yakni tersebar hampir di 100 negara.
Menuju Kerambah Ikan Tuna

KJA BPPPBL Gondol
 Salah satu ikan tuna yang di budidayakan saat ini adalah tuna sirip kuning oleh BBPPBL gondol bali. Budidaya ikan tuna di yang di budidayakan di balai ini telah berhasil memijah pada tahun 2004  namun perkembangannya setelah itu pemijahan ikan tuna di balai ini belum menunjukan hasil perkembangan terbaru sampai tahun 2010 karena ikan tuna yang di pijahkan tidak memijah lagi setelah tahun 2004 saat pertama kali keberhasilan dalam memijahkan ikan tuna sirip kuning. Namun pada saat ini budidaya tuna sirip kuning telah berhasil di pijahkan dikembangkan

Saat ini ada ada 2 negara yang telah berhasil memijahkan tuna selain indonesia salah satunya jepang dan australia. 
Untuk kali pertama,  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses melakukan pemijahan ikan tuna sirip kuning  (yellow fin) di luar habitat. Keberhasilan dalam pemijahan ikan yang memiliki nama ilmiah Thunnus albacares ini pun menjadi sejarah baru bagi sektor kelautan dan perikanan nasional. Karena Indonesia menjadi negara pertama yang membudidayakan ikan pelagis ini dari mulai tahap pemijahan.  “Ini prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi langkah nyata kita dalam mendukung kebijakan pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries development), sehingga bisa menjamin kelangsungan hidup ikan tuna serta bisnisnya,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KP Achmad Poernomo di Jakarta, Minggu Sore (25/1).

Dari hasil pemijahan ikan tuna di KJA, diperkirakan jumlah telur total yang dihasilkan oleh ikan tuna sebanyak 400-500 ribu butir. Nantinya, baby tuna yang dikembangkan di KJA ini bisa dibudidaya masyarakat. “Pemijahan ikan tuna yang dipelihara di KJA ini merupakan pemijahan ikan tuna yang pertama terjadi di Indonesia, sehingga diharapkan nantinya telur hasil pemijahan ini dapat menghasilkan benih yang dapat diaplikasi oleh masyarakat pembudidaya,” ungkap Achmad.

Lebih lanjut, Achmad menjelaskan, pemijahan ikan tuna sirip kuning ini merupakan buah dari hasil kerja keras dari UPT Balitbang KP yakni Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol, Bali. Keberhasilan dalam pemijahan ini karena tim peneliti terus melakukan pengkajian teknologi baik kontruksi kolam pemijahan, teknik pengelolaan induk dalam pemijahan , pengelolaan pakan dan air. Adapun sejak tahun 2013 lalu, BBPPBL Gondol telah menjalankan program kegiatan penelitian Tuna Sirip Kuning dengan fokus budidaya tuna dengan dalam keramba jaring apung (KJA) di lepas pantai. Tercatat, pemeliharaan induk di Karamba Jaring Apung di laut menunjukkan sintasan (survival rate) di atas 80 persen.

Perlu diketahui, Pemijahan ikan tuna di KJA pertama kali terjadi pada  tanggal 21 Januari 2015. Lebih rinci, tim peneliti menggunakan satu unit KJA dengan ukuran diameter pelampung 50 m dengan ukuran mata jaring 2.5 inch dan kedalaman jaring 9 m. Adapun dalam kegiatan pembudidayaan tuna sirip  kuning, calon induk di peroleh dari perairan Laut Bali Utara  sebanyak 114 ekor dengan ukuran 0,5-1,0 kg. Tuna dianggap sebagai indukan bila telah berukuran 20-30 kg dengan waktu pemeliharaan selama satu tahun. Di KJA sendiri ikan tuna diberi pakan dua kali sehari. Calon indukan diberi pakan berprotein tinggi, yaitu ikan layang dan cumi cumi dengan rasio 1:1. Sedangkan di dalam pakan segar tersebut ditambahkan vitamin  sebanyak 2.5 persen dari jumlah pakan ikan.

Seperti diketahui, Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi tuna tertinggi di dunia. Tercatat, total produksi tuna mencapai 613.575 ton per tahun dengan nilai penjualan sebesar Rp 6,3 triliun per tahun. Sebanyak 70 persen produksi ikan tuna Indonesia diekspor ke Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Kendati demikian, komoditas tuna tengah menghadapi sejumlah tantangan a.l., menurunnya produktivitas, ukuran yang cenderung mengecil serta daerah penangkapan ikan yang cenderung ke laut lepas. Sedangkan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (WPPI), status tingkat eksploitasi tuna jenis albacore, madidihang, mata besar dan tuna sirip biru selatan sudah sangat mengkhawatirkan dengan status tereksploitasi penuh (fully exploited) hingga tereksploitasi berlebih (over-exploited) dan hanya tuna jenis cakalang yang masih dalam status tereksploitasi sedang (moderate). Tak ayal, trend penurunan stock tuna ini mengancam keberlangsungan mata pencaharian nelayan dan juga bisnis tuna.

Semoga upaya budidaya ikan laut di indonesia terus berlanjut. Dalam perkembagan budidaya laut di indonesia indonesia telah banyak berhasil mengembangkan pembenihan ikan laut seperti kerapu macan, kerapu batik, kerapu cantang, kerapu sunu, kerapu hybrid, kekerangan, abalon, kerang mutiara, udang vannamei, udang bandeng, kakap putih, kakap merah, terpang, abalon, bandeng dan masih banyak lagi. 












Kamis, 05 November 2015

Cara Menjaga Ikan Tetap Sehat Ketika Musim Hujan

Pada saat ini banyak sekali pembudidaya yang takut akan musim hujan untuk produksi ikan, why??
musim hujan adalah salah satu fenomena alam yang datang pada bulan tertentu, yang biasanya terjadi di bulan yang ada akhiran -ber seperti september, oktober, november, sampai february terutama di daerah jabodetabek. masuknya musim hujan pada tahun 2015 ini untuk daerah bogor terutama agak lambat baru masuk pada awal-awal november. Hal itu bisa di sebabkan perubahan iklim yang ektrem yang di sebabkan pembakaran hutan, pembangunan perumahan di daerah resapan, pengambil alihan air irigasi masyarakat ke pada perusahaan air minum.

keramba jaring apung

perubahan iklim juga sangat berpengaruh bagi kita masyarakat akuakultur, yang sumber penghasilannya sangat bergantung dengan air, misalkan di da daerah bogor air hujan tidak baik buat budidaya ikan, dan kenapa??? pH air hujan di daerah bogor sendiri sekitar 4-5 dan itu sangat tidak baik bagi ikan karena ikan relatif hidup pada pH normal 6,5-8.

kenapa air hujan sangat berpengaruh??? begini konsepnya, air hujan berasal dari atmosfer dan jika jatuh kebumi dalam suhu dingin, suhu dingin yang masuk ke areal kolam akan membuat air didasar naik ke permukaan, karena suhu air di dasar lebih rendah dari suhu air hujan. Hal tersebut akam mengakibatkan kotoran ikan (Amoniak) dan racun dari dasar perairan seperti H2S yang mengandung sulfur akar naik ke atas dan meracuni ikan.

bagaimana cara supaya ikan tidak mati???
 selama musim hujan jumlah pakan yang diberi ke ikan mesti di kurangi dari jumlah biasa kalau bisa sekitar setengahnya agar limbah kotoran ikan sedikit, lebih sering menambahkan probiotik ke perairan agar kualitas airnya baik, dan lakukan penambahan vit C pada pakan agar sistem imun ikan dapat meninggat.

pada pergantian musim penyakit lebih banyak menyerang ikan, hal itu karena ikan mengalami adaptasi dengan lingkungan baru, jika kondisinya pada daerah bogor misalkan : pH hujan asam sedangkan pH kolam normal atau basa, jika terjadi hujan maka yang berubah pada kualitas airnya bukan cuman suhu tetapi pH juga, dan ada penyebab lainnya juga jika pH asam dan perairan banya mengandung Fe atau besi (Biasanya Air Sumur Fe tinggi) maka Fe dan pH asam tadi akan membentuk senyawa yang beracun.

jadi saran dari saya budidaya juga harus memerhatikan musim jika budidaya pada musim kemarau maka panennya juga sebelum musim hujan dan begitu juga sebaliknya, jika mebudidaya pada areal KJA pada musim hujan lebih baik dihentikan atau mengurangi tingkat produksi.

Ikan mati massal di maninjau, juga membuat produksi rinuak yang endemik sulit ditemukan untuk saat ini

maju terus perikanan indonesia














Sabtu, 09 Mei 2015

Cara Menaikan dan Menurunkan pH di dalam Air


Dalam kehidupan kita sering mengenal masalah asam dan basa. Suasana asam dan suasana basa semua itu tidak lain kita berbicara mengenai masalah derajat keasaman. Dikatakan asam apabila derajat keasaman kurang dari pada 7 dan dikatakan basa apabila derajat keasaman lebih dari 7.

Dalam kali ini kita akan membahas bagaimana cara menaikkan pH dan menurunkan pH secara alami. Cara-cara  yang kami bahas kali ini cocok untuk air kolam karena bersifat alami dan tidak frontal. Sehingga ikan peliharaan kita tetap sehat.
Cara menaikkan pH secara alami:
  • Memberikan airasi pada kolam dengan melewatkannya pada pecahan koral dan pecahan kulit kerang dicampur dengan potongan batu kapur.  Anda bisa memberikan itu sebagai hiasan dasar kolam anda.
  • Pemakainan penggunakan pelepah daun pisang yang dipotong kecil-kecil. Yang dapat menaikkan kadar keasaman
  • Pemakaian sodium bikarbonat secara terbatas tentunya
  • Pemakaian pH Up ditoko seharga Rp 5000
Cara menurunkan pH secara alami:
  • Memakai daun ketapang. Daun ketapang direndam dalam air dalam beberapa hari dijamin air menjadi bertambah asam. Tapi daun ketapang dapat menyebabkan air menjadi kuning karena zat tanin dalam daun ketapang. Caranya sebelum pakai rebus dulu daun ketapang untuk menghilangkan zat tanin tersebut.
  • Selain itu bisa menggunakan kayu dan  asam phospat dalam jumlah terbatas tentunya.
  • Pemakaian pH down ditoko seharga Rp 5000
Nah sekarang anda tahu bukan cara menaikkan dan menurunkan pH secara alami. Cara-cara diatas merupakan cara yang mudah dan murah anda bisa lakukan dirumah tentu saja cuma berbekal dengan digital pH meter kesayangan anda.

Ekosistem Air Laut

Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut biasanya juga dinamakan sebagai ekosistem bahari. Ekosistem air laut merupakan ekosistem paling luas di permukaan bumi. Lebih dari dua pertiga bagian bumi ini merupakan ekosistem laut. Ekosistem air laut ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl dapat mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi (sekitar 25 °C) dan penguapan besar. Pada daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, hal ini mengakibatkan daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik.
Ekosistem air laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal, sehingga dapat dibagi menjadi tiga zona yaitu zona litoral, neritik, dan pelagik (Gambar 1).
  1. Zona litoral, merupakan daerah pantai yang terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah
  2. Zona neritik adalah daerah laut dangkal yang selalu tertutup air meski pada waktu surut. Zona nertik masih dapat ditembus sinar matahari dan bagian dasar dalamnya ± 300 m
  3. Zona pelagik adalah daerah perairan terbuka yang memiliki kedalaman 6.000-10.000 m. Zona pelagik terdiri atas daerah epipelagik, mesopelagik, dan batipelagik. Selain itu, terdapat juga daerah yang lebih dalam lagi yaitu abisal pelagik dan hadal pelagik.
  • Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air
    sekitar 200 m.
  • Mesopelagik merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman
    200-1000 m. Hewan yang hidup di daerah mesopelagik yaitu ikan hiu.
  • Batiopelagik merupakan daerah dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan
    yang hidup di daerah batiopelagik yaitu gurita.
  • Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
  • Adapun hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar) dengan kedalaman lebih dari 6.000 m. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Zona yang terdapat pada ekosistem air laut
Gambar 1 Zona yang terdapat pada ekosistem air laut

Ekosistem air laut juga dapat dibagi lagi menjadi ekosistem perairan laut dalam, ekosistem perairan laut dangkal (litoral), dan ekosistem daerah pasang surut. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing dari pembagian tersebut.
1. Ekosistem perairan laut dalam
Ekosistem ini memiliki ciri spesifik, yaitu tidak terjangkau oleh sinar matahari. Sebagai akibatnya, di ekosistem ini tidak ditemukan organisme fotoautotrof. Jumlah detritivora (pengurai), karnivora (pemakan daging), dan saprofor (pemakan sampah) sangat melimpah di dalam ekosistem ini. Banyak di antara organisme ini dilengkapi dengan organ yang dapat mengeluarkan cahaya dan mempunyai mata yang sangat peka. Hal ini sebagai adaptasi terhadap keadaan lingkungan yang gelap. Daur mineral pada ekosistem perairan laut dalam terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah ke atas.
2. Ekosistem perairan laut dangkal
Ekosistem ini disebut juga ekosistem litoral. Ekosistem ini berada di daerah pantai yang tergenang air laut, kecuali pada saat air surut. Daerahnya terbuka dan relatif tidak terpengaruh oleh air sungai besar karena memiliki jarak yang cukup jauh. Ekosistem ini banyak ditemukan di pantai utara Jawa,
Bali, Sumbawa, dan Sulawesi. Komunitas di daerah ini didominasi beberapa macam ganggang, misalnya Sargassum dan atau rerumputan. Ekosistem perairan dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa subekosistem, antara lain ekosistem terumbu karang, pantai batu, dan pantai lumpur.

  • Ekosistem terumbu karang
    Ekosistem terumbu karang terbentuk di daerah perairan jernih, yaitu hasil aktivitas hewan laut seperti hewan berongga (Cnidaria), kerang, siput, cacing, coelenterata dan alga kapur (Halimeda). Syarat hidup binatang kerang yaitu airnya jernih, arus gelombang kecil, dan lautnya dangkal. Ekosistem ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena di dalamnya terdapat bermacam-macam ikan, udang, dan hewan laut lainnya. Ekosistem ini banyak terdapat di perairan Nusa Tenggara dan Maluku, pantai sebelah barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Bali, serta pantai utara Sulawesi.
  • Ekosistem pantai batu
    Ekosistem pantai batu terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu granit yang besar atau berupa batuan padas yang terbentuk dari proses konglomerasi (berkumpul dan menyatunya) antara batu-batu kecil atau kerikil dengan tanah liat dan kapur. Ekosistem ini biasanya didominasi batuan yang umumnya berukuran besar dan keras serta terdapat vegetasi jenis Sargassum atau Eucheuma. Ekosistem pantai batu banyak terdapat di pesisir pantai yang berbukit seperti pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku serta di sepanjang pantai barat Sumatra.
  • Ekosistem pantai lumpur
    Ekosistem pantai lumpur terbentuk dari pertemuan antara endapan lumpur sungai dengan laut yang berada di muara sungai dan sekitarnya. Lumpur tersebut membentang luas sampai menjorok ke laut, apabila sungainya besar. Ekosistem pantai lumpur terdapat di muara sungai yang menjorok ke laut dengan bentangan yang cukup luas, dimana disebut sebagai monsun estuaria. Komunitas pionir yang berkembang di ekosistem ini diantaranya yaitu: api-api (Avicennia), bakau (Sonneratia),Tricemia, Skeratia dan beberapa rumput laut seperti Enhalus acoroides. Ekosistem ini memiliki tipe estuaria atau muara sungai dan menjadi habitat ikan gelodok. Ekosistem seperti ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Sumber:
Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kistinnah I, Lestari ES. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pakan Ikan Yang Dijual di Pasaran

1. Fengli

KOMPOSISI :
- TYPE : CRUMBLE
- PROTEIN (MIN %) : 40
- FAT (MIN %) : 5
- FIBER (MAX %) : 2
- ASH (MAX %) : 11
- MOISTURE (MAX %) : 11

2. PF 800

KOMPOSISI :
- FEED SIZE (MM) : 1.3 - 1.7
- PROTEIN (MIN %) : 37 - 38
- FAT (MIN %) : 5
- FIBER (MAX %) : 6
- ASH (MAX %) : 16
- MOISTURE (MAX %) : 10

3.PF1000

KOMPOSISI :
- FEED SIZE (MM) : 1.3 - 1.7
- PROTEIN (MIN %) : 39 - 40
- FAT (MIN %) : 5
- FIBER (MAX %) : 6
- ASH (MAX %) : 16
- MOISTURE (MAX %) : 11

4. 781-1,2 dan 3

KOMPOSISI :
- PROTEIN (MIN %) : 31 - 34
- FAT (MIN %) : 3 - 5
- FIBER (MAX %) : 4 - 6
- ASH (MAX %) : 10 - 13
- MOISTURE (MAX %) : 11 - 13

Rabu, 22 April 2015

Budidaya Ikan Balashark

Sejarah




Bala hiu, Balantiocheilos melanopterus, juga dikenal sebagai hiu tricolor, hiu perak, atau hiu ikan kecil, adalah spesies ikan dari keluarga Cyprinidae, dan merupakan salah satu dari dua spesies dalam genus Balantiocheilos. Jenis ini tidak hiu benar, tetapi umumnya disebut demikian karena tubuh berbentuk torpedo dan sirip besar. Hal ini terancam karena populasi menurun sebesar 50% dalam 10 tahun terakhir.

B. melanopterus terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh IUCN Red List. Hal ini telah menjadi langka atau punah di banyak daerah aliran sungai dari daerah asalnya. Di Danau Sentarum (Kalimantan), nelayan sudah dilaporkan pada tahun 1993 dan 1995 bahwa populasi telah menurun secara dramatis setelah 1975, tanpa alasan yang jelas.


Nelayan disebutkan penangkapan ikan yang berlebihan untuk perdagangan akuarium-ikan atau kebakaran hutan pada tahun 1975 dan polusi yang dihasilkan sebagai kemungkinan penyebab. Spesies ini rupanya punah di Batang Hari cekungan (Sumatera) dan tampaknya bahwa semua individu dari B. melanopterus diekspor dari Indonesia dan Thailand oleh perdagangan akuarium-ikan hasil penangkaran. 
Distribusi

Hiu bala terjadi di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan. catatan sebelumnya lebih lanjut Utara di Phraya Sungai Mekong dan Chao adalah karena kebingungan dengan B. ambusticauda baru-baru ini dijelaskan dan mungkin punah (meskipun kehadiran setiap Balantiocheilos di Mekong dipertanyakan). 


Morfologi

Ikan ini memiliki tubuh perak dengan margin hitam di punggung mereka, ekor, anal, dan sirip perut. Mereka memiliki mata besar untuk menemukan dan menangkap mangsa mereka. Hiu bala akan tumbuh dengan panjang maksimum 35 cm (14 in).

Lingkungan Hidup


Mereka adalah ikan kuat yang akan mentolerir perubahan suhu, perubahan pH, dan faktor lain yang ikan lain mungkin sensitif. PH air harus 6,0-8,0. Kesadahan air lebih baik untuk spesies ini lembut untuk media (5,0-12,0 Bina Marga). Suhu air harus dijaga antara 22-28 ° C (72-82 ° F).  Hiu bala lebih suka disimpan dalam kelompok dua atau lebih spesimen. Hal ini membutuhkan akuarium tertutup karena merupakan terampil jumper.


Pemijahan

Umumnya ikan ini masih ditangkap dari alam. Namun, pemijahan dengan stimulasi hormon, terutama hormon buatan, sudah bisa dilakukan. Induk jantan dan betina masih sulit dibedakan saat belum dewasa. Sesudah dewasa induk dapat dibedakan dari bentuk tubuh. Tubuh betina gemuk, sedangkan jantan kurus.

Kadar hormon yang biasa digunakan untuk betina 0,5 ml/kg dan jantan 0,2 ml/kg berat induk. Penyuntikan pada betina dapat dilakukan dua kali, yaitu pertama 0,2 ml/kg dan kedua 0,3 ml/kg. Suntikan pertama dilakukan sekitar pukul 14.00, sedangkan suntikan kedua sekitar pukul 21.00. Sementara stripping dilakukan sekitar pukul 7.00 hari berikutnya.
Telur ditetaskan dalam bak atau akuarium penetasan. Telur tersebut akan menetas dalam waktu sekitar dua hari.

Tiga hari kemudian larvanya akan berenang. Untuk penetasan telur ini dibutuhkan cukup oksigen sehingga aerasi dianjurkan agak kuat.
Larva yang baru menetas dapat diberi pakan artemia atau kutu air saring. Selanjutnya setelah umur 5-6 hari larvanya dapat diberi cacing sutera. Ikan dewasa dapat diberi cacing sutera atau pelet dengan protein yang cukup agar selalu sehat.

Ikan ini cepat kaget sehingga Iebih baik wadah pemeliharaannya diletakkan di tempat tenang atau agak sepi. Bila terkejut, Ikan ini akan melompat ke luar dari bak atau akuarium dengan lompatan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, jarak permukaan air dengan bibir bak atau akuarium dianjurkan cukup dalam. Bisa juga di bagian atas bak atau akuarium diberi tutup.

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com