keberhasilan indonesia dan BBPPBL Gondol dalam budidaya tuna sirip kuning

Untuk kali pertama, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses melakukan pemijahan ikan tuna sirip kuning (yellow fin) di luar habitat

deskripsi tentang hormon chorulon untuk ikan

Hormon Chorulon adalah gonadotropin korionik yang dipersiapan beku-kering (Human Chorionic Gonadotrophin atau HCG)

cara menaikan dan menurunkan pH

Cara-cara yang kami bahas kali ini cocok untuk air kolam karena bersifat alami dan tidak frontal

cara menjaga ikan tetap sehat ketika musim hujan

musim hujan adalah salah satu fenomena alam yang datang pada bulan tertentu, yang biasanya terjadi di bulan yang ada akhiran -ber seperti september, oktober, november, sampai february

Cara Budidaya Ikan Botia

Ikan Botia Merupakan Ikan Hias Yang Sudah Memasuki Pangsa Pasar Global

Sabtu, 24 Agustus 2019

Osmoregulasi


Tekanan osmotik internal berbeda dengan tekanan osmotik eksternal.

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh (keseimbangan air dan garam dalam tubuh) yang layak bagi kehidupan ikan agar proses-proses fisiologis tubuhnya berjalan normal.
Osmoregulasi dilakukan oleh ginjal, insang, kulit, membran mulut
Osmoregulasi yang dilakukan berbeda oleh kelompok ikan air tawar, ikan laut, dan Elasmobranchi.


ikan air tawar
Tekanan osmotik internal > tekanan osmotik eksternal, terjadi:
  • air masuk ke tubuh dan garam-garam tubuh keluar
  • pengenceran cairan tubuh
  • tekanan osmotik internal menurun
  • fungsi fisiologis abnormal
Ø  Ikan air tawar mengatur keseimbangan garam lewat penyingkiran
     sejumlah besar urine yang encer
Ø  Kehilangan garam akibat difusi diganti oleh makanan dan mengambil
     (uptake) melalui insang

ikan air laut


Tekanan osmotik internal < tekanan osmotik eksternal, terjadi:
  • à  kehilangan air melalui kulit dan
  •       insang (30 - 60%)
  • à  garam-garam masuk ke tubuh
  • à  tekanan osmotik internal naik
  • à  fungsi fisiologis abnormal

Ø  minum air laut (7 - 35 % bobot tubuh per hari), diserap melalui saluran
     pencernaan à Garam meningkat harus dihilangkan
Ø  Osmoregulasi, air haruslah ditahan:
Ø  Ginjal menahan air, volume air seni sangat sedikit (1- 2% bobot per hari)
Ø  Glomerulus mempunyai jumlah yang sedikit diameter kecil, beberapa
     ikan tidak mempunyai glomerulus (Tetraodontidae)
Ø Tidak ada tubuli distalis


Sistem Ekresi Pada ikan


Sistem ekskresi:
adalah sistem yang mengatur komposisi kimiawi cairan tubuh dengan membuang sisa-sisa metabolisme dan mempertahankan sejumlah garam, air, dan nutrien.



Fungsi utama sistem ekskresi:
1.Mempertahankan konsentrasi zat-zat terlarut
2.Mempertahankan kandungan air dalam tubuh
3.Membuang sisa-sisa metabolisme
4.Membuang substansi/zat asing atau sisa-sisa metabolit


Organ yang berperan dalam ekskresi

Ginjal :
merupakan organ utama. Substansi yang mengandung nitrogen harus dibuang dari dalam melalui organ ini yang juga membantu dalam keseimbangan air – garam dengan cara mengekskresikan atau menahan mineral-mineral tertentu.
Insang :

Berperan dalam ekskresi terutama zat-zat yang mengandung ammonia

Fungsi ginjal dapat dipilah dalam tiga langkah dasar, yakni:
1.filtrasi glomerular: plasma disaring dengan cara melewatkan dari glomerulus ke kapsul Bowman
2.reabsorpsi tubular: air dan cairan yang masih dibutuhkan tubuh dipulihkan (recover) melalui transport aktif dan pasif
3.sekresi tubular: ampas (bahan buangan) (terutama urea), racun dan hormon disekresikan secara aktif.

Ikan air tawar dan ikan laut mempunyai struktur ginjal yang berbeda
v Ikan air tawar mempunyai ginjal yang lebih besar dengan glomeruli
    yang lebih banyak dan lebih besar diameternya, yang mencapai  
    10.000 per ginjal dengan kisaran diameter 48 – 104 mm (rata-rata
    71 mm)
v Ikan laut yang mempunyai glomerulus berdiameter antara 27 – 94 mm
    dengan rata-rata 48 mm (Helfman et al., 1997).



Sumber dan Fungsi warna pada tubuh ikan

Warna tubuh

Kromatofora dikendalikan oleh sistem neuroendokrin.
Keberadaan pola warna ikan dapat berlangsung secara permanen atau temporer dan dibedakan menjadi musiman dan sesaat.
Warna tubuh ikan bervariasi dari yang sederhana atau hanya satu warna sampai banyak warna dengan corak yang beragam.




Sumber warna

Warna ikan disebabkan oleh skemakrom (karena konfigurasi fisik) dan biokrom (pigmen pembawa warna)
Skemakrom
  putih terdapat pada rangka, gelembung renang, sisik, dan testes
  biru dan ungu pada iris mata
  warna-warna pelangi pada sisik, mata dan membran usus
Pigmen yang termasuk biokrom ialah:

  Karotenoid: kuning, merah, dan corak lainnya
  Kromolipoid: kuning sampai coklat
  Indigoid: biru, merah dan hijau
  Melanin: hitam atau cokelat
  Porfirin dan pigmen empedu: merah, kuning, hijau, biru, dan cokelat
  Flavin: kuning tetapi sering dengan fluorosensi kehijau-hijauan
  Purin: putih atau keperak-perakan
  Pterin: putih, kuning, merah, dan jingga
Karotenoid, melanin, flavin, dan purin tampak pada kulit.
Karotenoid pada hati, telur, dan mata.
Porfirin pada otot dan darah, sedangkan rangka dan empedu memiliki pigmen empedu.
Flavin menyebar dalam darah, otot, limpa, insang, jantung, ginjal, telur, hati, dan mata.
Purin terdapat pada sisik dan mata.
Pterin terdapat pada mata, darah, hati, ginjal, dan lambung.

Fungsi warna
Fungsi warna dan juga isyarat visual lainnya (bioluminesens) bagi ikan adalah untuk berkomunikasi dengan kelompok sejenis (intraspesifik) dan berkomunikasi dengan kelompok jenis lain (interspesifik).
Fungsi-fungsi dibagi dalam tiga kelompok fungsi, yaitu persembunyian, penyamaran, dan pemberitahuan.

Organ cahaya
Cahaya yang dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan bioluminesens, yang umumnya berwarna biru atau biru kehijauan.




Anatomi dan Biologi Ikan

DEFINISI IKAN (PISCES)
Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.

MORFOLOGI (Bentuk Tubuh) IKAN
Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari  gambar 1, gambar 2.a bentuk umum : bilateral
àkepala, badan, dan ekor  simetri, dan gambar 2.b nonsimetri

ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
 menentukan cara bergeraknya
à mempengaruhi bentuk tubuh à- sistem urat daging dan sistem rangka
-  O2 dari perairan ditangkap oleh
àsistem pernafasan dan peredaran darah   dibawa ke seluruh tubuh melalui darahàdarah, dipertukarkan dg CO2

1. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
- 1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :

- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
 ikan-ikan laut dalam
à- organ cahaya
Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar  modifikasi kelenjar lendir,
àracun : pada spesies-spesies tertentu  letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi  penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari
àpewarnaan  predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.

2. SISTEM URAT DAGING (OTOT)
Jenisnya :
- bergaris
- polos
- jantung
Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).

3. SISTEM RANGKA (TULANG)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
 disebut rangka VISCERAL
à- tulang penyokong insang
 disebut rangka APPENDICULAR
à- tulang penyokong sirip
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara

4. SISTEM PENCERNAAN
Definisi : Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut :  hati, empedu, pankreas
à lambung à esofagus àmulut/rongga mulut   ususà(pilorus dan pilorik saeka)
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.
§ Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
 Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
§
- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
§ Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
 Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
§

5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)
Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan  ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyut
àlain  walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi
àdiedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor   kembali ke jantung dan seterusnya.àsetelah mengedarkan nutrisi dsb

6. SISTEM PERNAFASAN
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
 mengambil O2 dari perairan
à letak? à- terutama insang
à- organ tambahan   mengambil O2 dari udara;àparu-paru, labirin, dsb
kulit dan  pada embrio dan larva
àkantung kuning telur
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
 pedagang ikan
àa. menuju permukaan
b. menuju tempat pemasukkan air
c. menuju tempat air yg berarus
3. Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 >>
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 >>
4. Stadia reproduksi

7 & 8 SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin  hormon dikirim ke
àuntuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan   akan merangsangàorgan target dan aktivitas metabolisme  jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan  mendeteksi kondisi
àsistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL  lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.

Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.

9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
Definisi :
Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.

10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Definisi : Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ reproduksi :
Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
 menghasilkan spermatozoa
à4. Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan
 menghasilkan telur
à5. Gonad betina : ovari/ovarium
Tipe reproduksi :
 Berdasarkan organ kelamin :
§
 2 macam
à1. Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)
à2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
3 macam
3. Partenogenesis dan ginogenesis
 Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :
§
1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur
 perlu organ penyalur spermatozoa :
à
- gonopodium (ikan seribu)
- clasper (cucut)



 Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
§
1. tanpa perlindungan :
 tongkol, patin, bandeng
à- telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecil
- pemijahan di tempat terbuka

2. membuat sarang :
- tanpa ditunggu induk
- sarang dari daun-daunan, kayu, pasir
3. di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
- di bebatuan, tenggelam di dasar
- di tanaman air
- diletakkan pada cangkang bivalva hidup
- diletakkan di pasir
4. perlindungan induk di luar tubuh
- buih/gelembung
- kayu/daun
- lubang/sarang
5. perlindungan induk di dalam tubuh
- di dalam mulut
- di cekungan di kepala
- di dalam ”uterus”
Ciri kelamin
1. Primer (gonad dan saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- betina : organnya ovarium dengan salurannya oviduct
baru diketahui setelah dilakukan pembedahan
2. Sekunder (terlihat dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi)
- bentuk/ukuran (dimorfisme)
badan, kepala, ukuran sirip, adanya genital papila, ovopositor
- warna (dikromatisme)
jantan : cerah, warna-warni
betina : sederhana, hanya satu warna
- tingkah laku
jantan : agresif, lincah, membuat sarang
betina : tenang, menunggu sarang selesai

Jumat, 21 Oktober 2016

Cara Budidaya Ikan Botia

SELEKSI INNDUKAN UNTUK DIPIJAHKAN HARUS BENAR-BENAR YANG TELAH MATANG GONADNYA
Induk yang akan dipijahkan dengan cara disuntik hormon harus benar-benar pada kondisi yang matang gonad. Berdasarkan penelitian induk yang dapat dipijahkan dengan baik adalah betina berukuran lebih dari 80 gram dan jantannya lebih dari 40 gram. Seleksi pertama dikerjakan dengan memilih induk betina yang perutnya gendut. Pisahkan ke tempat atau wadah lain, dalam bak atau akuarium. Induk jantan yang lebih langsing dapat dilihat dengan pengurutan sedikit pada perutnya. Apabila keluar cairan putih yaitu sperma maka indukan dapat dipisahkan. Seleksi selanjutnya dari induk betina dengan kalan pengambilan sampe telur (oosit), dengan kanulasi atau kateterasi. Sebelum dilakukan kateterasi, bius dulu dengan 0,4 ml/L phetanox aetanol. Ambil contoh telur, masukkan ke petri yang berisi larutan garam fisiologis (NaCL 0,9%), sementara untuk mengtahui stadiumnya dapat memasukkannya kedalam larutan serra (campuran larutan asam asetat, formalin dan alkohol 70% 1:1:1). 
IKAN BOTIA

Diameter telur dapat diukur dengan mikrometer (dalam binokuler). Apabila ukuran sudah mencapai 1.2mm ikan sudah dapat diperlakukan dengan stimulasi/ rangsangan hormon. Tanda lain adalah telur sudah berwarna abu-abu, dan saling ter-pisah. Dengan larutan serta inti telur akan kelas kelihatan, sehingga kedudukannya memberikan indikasi stadiumnya dapat ditentukan. Bila inti sudah mulai bergerak menepi makan sel telur ini sudah siap untuk diperlakukan. 

PENETASAN ATAU INKUBASI TELUR
Penetasan telur yang sudah dibuahi atau inkubasi telah dicobakan dalam berbagai tempat/wadah dan media. Wadah berbentuk corong, dengan air yang sudah "tua" yaitu air yang sudah menginap lebih dari 48 jam dengan aliran sedang yang cukup baik hasilnya. Daya tetas telur dalam wadah iji mencapai kira-kira 70% dalam kepadatan 100 butir/liter. Telur akan menetas sekitar 19 jam kemudian pada suhu 25-27 Celcius Derajat. Yolk sebagai pakan cadangan larva yang baru menetas akan habis sekitar 4 hari, sehingga ukur 3-3,5 hari sebaiknya sudah mulai diberi pakan. 

PEMELIHARAAN LARVA DAN KUALITAS AIR 

Panen Ikan Botia
Pemeliharaan larva yang dilakukan dalam akuarium dengan sistem resirkulasi atau air stagnan dengan hapa halus didalam bak hasilnya sama baik. Pemberian pakan adalah nauplii Artemia tetasan 24-36 jam, menghasilkan pertumbuhan baik. Pakan lain seperti Rotifera yang pernah dicobakan pertumbuhan larvanya kurang cepat walaupun kematiannya tidak banyak. Sampai sekitar 15 hari pemeliharaan dan mencapai 70-85 % dari larva tebaran 4 hari atau sehari sesudah malam Artemia. Suhu dijaga antara 26-29 Derajat Celcius dan pH antara 6,5-7,0. Pemeliharaan larva sampai menjadi benih ukuran 2,5cm atau 1 inci yaitu ukuran siap dijual memerlukan waktu antara 30-45 hari.


Sumber: Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar Depok

Senin, 17 Oktober 2016

Aksi Peduli Ekosistem Hutan Mangrove

Hutan Mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Sesuai arti mangrove itu sendiri dalam ekologi menunjuk pada pohon atau semak yang tumbuh di sekitar daerah rawa tropika dan subtropika.
 
Ekplorasi Kekayaan Biota Air Hutan Mangrove
Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:
• Penahan abrasi pantai.
• Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
• Penahan badai dan angin yang bermuatan garam.
• Menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
• Penambat bahan-bahan pencemar (racun) diperairan pantai.

Manfaat dan fungsi hutan bakau secara biologi antara lain:
• Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
• Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
• Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.

Manfaat dan fungsi hutan bakau secara ekonomi antara lain:
• Tempat rekreasi dan pariwisata.
• Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
• Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
• Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.

• Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.


Kengunaan dan Cara Kenggunakan Kaporit Dalam Kegiatan Budidaya

Kaporit (Kalsium hipoklorit) adalah bahan yang digunakan didunia budidaya untuk desinfeksi wadah dan untuk menjernihkan air. Kaporit mudah menguap dan memiliki aroma kuat sehingga perlu disimpan ditempat yang tertutup.  

 

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air kolam renang serta disinfektan pembunuh bakteri patogen (seperti E.coli, pembasmi lumut serta jentik nyamuk.). Klor (Cl) sehagai bahan baku kaporit (CaOCl2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).

Bagi pembudidaya yang mau tau cara meninggatkan produksi ikan, desinfeksi ini adalah salah satu solusinya, dengan melakukan desinfeksi air dan wadah sebelum digunakan, tapi catatan untuk desinfeksi air anda harus menandonnya minimal semalam, sedangkan untuk desinfeksi wadah pembilasannya dilakukan sampai bau kaporitnya hilang.

Berikut ada beberapa hal perlu anda ketahui sebelum menggunakan kaporit
1. gunakan masker, karena aroma kaporit yang kuat bisa membuat anda muntah.
2. untuk desinfeksi air takarannya 15 mg/1000 l atau skitar 2-3 sendok, untuk desinfeksi wadah 3,5 kg untuk wadah volume 70 m3
3. kaporit dapat membuat pakain anda luntur, lebih baik gunakan baju pendek
4. penggunaan kaporit dapat meningkatkan pH air
5. Harga kaporit cukup mahal, perlu diperhatikan dosis dan frekuensi penggunaannya

Cara desinfeksi air dengan kaporit
1 timbang kaporit
2 campur dengan air secukupnya dan aduk
3 hidupkan aerasi tandon
4 tutup tandon, biarkan semalam
5 airnya jernih dan seteril

Cara desinfeksi wadah
1 timbang kaporit
2 campur dengan air secukupnya dan aduk
3 bilas dinding wadah dengan air sampai merata
4 setelah itu siram dengan larutan kaporit
5 tunggu 5 menit sikat dinding
6 bilas dengan air sampai kaporitnya hilang

7 wadah anda sudah steril dan siap digunakan

Minggu, 10 Januari 2016

Ikan hias yang unik dan memiliki potensi pasar yang tinggi

1 ikan daun Ctenopoma acutirostre

Ini adalah anggota dari keluarga Anabantidae, yang merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai ikan labirin kerabat ikan gurame.

asal : Ikan Macan tutul bush endemik cekungan Sungai Kongo di Afrika Tengah

Harga ukuran 1 inch = Rp 1500

2 ikan red lizard

harga 1 inch Rp 8000

3. Sturisoma festivum

harga 1 inch Rp 15000

4. Polypterus endlicheri platinum

harga 4 cm RP 4 juta

5 puntius densonii

harga 1 inc 2000

6. blue elektrik

harga 1 ich RP  4000

7 kohaku tanco 

harga 26 cm RP 150000

Rabu, 06 Januari 2016

Keberhasilan Indonesia dan BBPBL Gondol Bali dalam Budidaya Tuna Sirip Kuning

Ikan Tuna adalah jenis ikan pelagis (Hidup dipermukaan) yang selalu bermigrasi untuk mencari tempat makan ataupun untuk kawin dan bereproduksi. Ikan ini memiliki bentuk torpedo dan merupakan ikan perenang cepat. Ikan tuna mempunyai wilayah migrasi yang cukup luas yakni tersebar hampir di 100 negara.
Menuju Kerambah Ikan Tuna

KJA BPPPBL Gondol
 Salah satu ikan tuna yang di budidayakan saat ini adalah tuna sirip kuning oleh BBPPBL gondol bali. Budidaya ikan tuna di yang di budidayakan di balai ini telah berhasil memijah pada tahun 2004  namun perkembangannya setelah itu pemijahan ikan tuna di balai ini belum menunjukan hasil perkembangan terbaru sampai tahun 2010 karena ikan tuna yang di pijahkan tidak memijah lagi setelah tahun 2004 saat pertama kali keberhasilan dalam memijahkan ikan tuna sirip kuning. Namun pada saat ini budidaya tuna sirip kuning telah berhasil di pijahkan dikembangkan

Saat ini ada ada 2 negara yang telah berhasil memijahkan tuna selain indonesia salah satunya jepang dan australia. 
Untuk kali pertama,  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses melakukan pemijahan ikan tuna sirip kuning  (yellow fin) di luar habitat. Keberhasilan dalam pemijahan ikan yang memiliki nama ilmiah Thunnus albacares ini pun menjadi sejarah baru bagi sektor kelautan dan perikanan nasional. Karena Indonesia menjadi negara pertama yang membudidayakan ikan pelagis ini dari mulai tahap pemijahan.  “Ini prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi langkah nyata kita dalam mendukung kebijakan pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries development), sehingga bisa menjamin kelangsungan hidup ikan tuna serta bisnisnya,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KP Achmad Poernomo di Jakarta, Minggu Sore (25/1).

Dari hasil pemijahan ikan tuna di KJA, diperkirakan jumlah telur total yang dihasilkan oleh ikan tuna sebanyak 400-500 ribu butir. Nantinya, baby tuna yang dikembangkan di KJA ini bisa dibudidaya masyarakat. “Pemijahan ikan tuna yang dipelihara di KJA ini merupakan pemijahan ikan tuna yang pertama terjadi di Indonesia, sehingga diharapkan nantinya telur hasil pemijahan ini dapat menghasilkan benih yang dapat diaplikasi oleh masyarakat pembudidaya,” ungkap Achmad.

Lebih lanjut, Achmad menjelaskan, pemijahan ikan tuna sirip kuning ini merupakan buah dari hasil kerja keras dari UPT Balitbang KP yakni Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol, Bali. Keberhasilan dalam pemijahan ini karena tim peneliti terus melakukan pengkajian teknologi baik kontruksi kolam pemijahan, teknik pengelolaan induk dalam pemijahan , pengelolaan pakan dan air. Adapun sejak tahun 2013 lalu, BBPPBL Gondol telah menjalankan program kegiatan penelitian Tuna Sirip Kuning dengan fokus budidaya tuna dengan dalam keramba jaring apung (KJA) di lepas pantai. Tercatat, pemeliharaan induk di Karamba Jaring Apung di laut menunjukkan sintasan (survival rate) di atas 80 persen.

Perlu diketahui, Pemijahan ikan tuna di KJA pertama kali terjadi pada  tanggal 21 Januari 2015. Lebih rinci, tim peneliti menggunakan satu unit KJA dengan ukuran diameter pelampung 50 m dengan ukuran mata jaring 2.5 inch dan kedalaman jaring 9 m. Adapun dalam kegiatan pembudidayaan tuna sirip  kuning, calon induk di peroleh dari perairan Laut Bali Utara  sebanyak 114 ekor dengan ukuran 0,5-1,0 kg. Tuna dianggap sebagai indukan bila telah berukuran 20-30 kg dengan waktu pemeliharaan selama satu tahun. Di KJA sendiri ikan tuna diberi pakan dua kali sehari. Calon indukan diberi pakan berprotein tinggi, yaitu ikan layang dan cumi cumi dengan rasio 1:1. Sedangkan di dalam pakan segar tersebut ditambahkan vitamin  sebanyak 2.5 persen dari jumlah pakan ikan.

Seperti diketahui, Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi tuna tertinggi di dunia. Tercatat, total produksi tuna mencapai 613.575 ton per tahun dengan nilai penjualan sebesar Rp 6,3 triliun per tahun. Sebanyak 70 persen produksi ikan tuna Indonesia diekspor ke Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Kendati demikian, komoditas tuna tengah menghadapi sejumlah tantangan a.l., menurunnya produktivitas, ukuran yang cenderung mengecil serta daerah penangkapan ikan yang cenderung ke laut lepas. Sedangkan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (WPPI), status tingkat eksploitasi tuna jenis albacore, madidihang, mata besar dan tuna sirip biru selatan sudah sangat mengkhawatirkan dengan status tereksploitasi penuh (fully exploited) hingga tereksploitasi berlebih (over-exploited) dan hanya tuna jenis cakalang yang masih dalam status tereksploitasi sedang (moderate). Tak ayal, trend penurunan stock tuna ini mengancam keberlangsungan mata pencaharian nelayan dan juga bisnis tuna.

Semoga upaya budidaya ikan laut di indonesia terus berlanjut. Dalam perkembagan budidaya laut di indonesia indonesia telah banyak berhasil mengembangkan pembenihan ikan laut seperti kerapu macan, kerapu batik, kerapu cantang, kerapu sunu, kerapu hybrid, kekerangan, abalon, kerang mutiara, udang vannamei, udang bandeng, kakap putih, kakap merah, terpang, abalon, bandeng dan masih banyak lagi. 












Kamis, 05 November 2015

Cara Menjaga Ikan Tetap Sehat Ketika Musim Hujan

Pada saat ini banyak sekali pembudidaya yang takut akan musim hujan untuk produksi ikan, why??
musim hujan adalah salah satu fenomena alam yang datang pada bulan tertentu, yang biasanya terjadi di bulan yang ada akhiran -ber seperti september, oktober, november, sampai february terutama di daerah jabodetabek. masuknya musim hujan pada tahun 2015 ini untuk daerah bogor terutama agak lambat baru masuk pada awal-awal november. Hal itu bisa di sebabkan perubahan iklim yang ektrem yang di sebabkan pembakaran hutan, pembangunan perumahan di daerah resapan, pengambil alihan air irigasi masyarakat ke pada perusahaan air minum.

keramba jaring apung

perubahan iklim juga sangat berpengaruh bagi kita masyarakat akuakultur, yang sumber penghasilannya sangat bergantung dengan air, misalkan di da daerah bogor air hujan tidak baik buat budidaya ikan, dan kenapa??? pH air hujan di daerah bogor sendiri sekitar 4-5 dan itu sangat tidak baik bagi ikan karena ikan relatif hidup pada pH normal 6,5-8.

kenapa air hujan sangat berpengaruh??? begini konsepnya, air hujan berasal dari atmosfer dan jika jatuh kebumi dalam suhu dingin, suhu dingin yang masuk ke areal kolam akan membuat air didasar naik ke permukaan, karena suhu air di dasar lebih rendah dari suhu air hujan. Hal tersebut akam mengakibatkan kotoran ikan (Amoniak) dan racun dari dasar perairan seperti H2S yang mengandung sulfur akar naik ke atas dan meracuni ikan.

bagaimana cara supaya ikan tidak mati???
 selama musim hujan jumlah pakan yang diberi ke ikan mesti di kurangi dari jumlah biasa kalau bisa sekitar setengahnya agar limbah kotoran ikan sedikit, lebih sering menambahkan probiotik ke perairan agar kualitas airnya baik, dan lakukan penambahan vit C pada pakan agar sistem imun ikan dapat meninggat.

pada pergantian musim penyakit lebih banyak menyerang ikan, hal itu karena ikan mengalami adaptasi dengan lingkungan baru, jika kondisinya pada daerah bogor misalkan : pH hujan asam sedangkan pH kolam normal atau basa, jika terjadi hujan maka yang berubah pada kualitas airnya bukan cuman suhu tetapi pH juga, dan ada penyebab lainnya juga jika pH asam dan perairan banya mengandung Fe atau besi (Biasanya Air Sumur Fe tinggi) maka Fe dan pH asam tadi akan membentuk senyawa yang beracun.

jadi saran dari saya budidaya juga harus memerhatikan musim jika budidaya pada musim kemarau maka panennya juga sebelum musim hujan dan begitu juga sebaliknya, jika mebudidaya pada areal KJA pada musim hujan lebih baik dihentikan atau mengurangi tingkat produksi.

Ikan mati massal di maninjau, juga membuat produksi rinuak yang endemik sulit ditemukan untuk saat ini

maju terus perikanan indonesia














sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com